UIN SSC – Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Agama Islam (HMJ PJJ PAI) Universitas Islam Negeri Siber Syekh Nurjati Cirebon (UIN SSC) menggelar seminar pendidikan terkait profesionalisme guru PAI di Kabupaten Garut pada Sabtu, 11 Mei 2024.
Profesionalisme guru PAI dalam program siber menjadi tema seminar pendidikan yang digelar HMJ bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Jawa Barat (Himajab) PJJ PAI UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon di Kabupaten Garut. Dalam seminar tersebut menekankan profesionalisme guru PAI di era digital.
Hadir dalam acara tersebut Wakil Rektor III UIN Syekh Nurjati Cirebon Prof. Dr. Hajam M.Ag sebagai narasumber utama. Kemudian Kepala Prodi PJJ PAI UIN Syekh Nurjati Cirebon Dr. Moh. Ali M.Pd.I, Sekretaris Prodi PJJ PAI UIN SSC Zaki Yavani M.Pd, dan Administrator PJJ PAI UIN SSC Slamet Pujijanto S.Kom juga hadir dalam kesempatan tersebut. Selain itu, perwakilan Kemenag Kabupaten Garut Kasi Penmad Dr. H. Surya hadir membuka acara seminar.
Tidak hanya seminar pendidikan, kegiatan itu juga sekaligus agenda monitoring dan evaluasi (monev) mahasiswa PJJ PAI UIN SSC yang berada di Kabupaten Garut dan sekitarnya. Dalam kesempatan itu, mahasiswa yang hadir selain mengikuti seminar pendidikan juga berkonsultasi dengan pejabat kampus UIN SSC yang hadir.
PJJ PAIN UIN SSC Jadi Solusi Guru Agama
Surya menyambut positif kegiatan seminar pendidikan di era siber yang digelar HMJ PJJ PAI UIN SSC di Kabupaten Garut. Terlebih banyak mahasiswa PJJ PAI UIN SSC berasal Kabupaten Garut.
Menurutnya, kuliah jarak jauh atau PJJ PAI UIN SSC menjadi solusi masyarakat Garut, terutama para guru agama yang belum memiliki ijazah sarjana. “Bagaimana tidak, kuliah tidak harus datang ke kampus. Tapi ‘kampus datang’ ke rumah,” ucapnya.
Sementara itu, Dr. Moh. Ali M.Pd.I menyebutkan, 50 lebih dari 3.300-an mahasiswa PJJ PAI UIN SSC berasal dari Garut. Hal itu menunjukkan antusiasme masyarakat Garut pada program PJJ PAI UIN SSC.
Untuk saat ini PJJ PAI UIN SSC ada yang reguler dan jalur beasiswa. Baik jalur beasiswa dan reguler, sistem pembelajarannya berlaku sama serba daring atau online mulai dari pendaftaran sampai wisuda.
“PJJ PAI merupakan program kuliah jarak jauh online pertama di Indonesia yang diinisiasi Kementerian Agama secara sistematis dan baru ada di kampus UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon. PJJ PAI memfasilitasi guru ngaji, pontren, ustadz untuk kuliah nyaman, kerja aman,” sebutnya.
Ali meminta mahasiswa PJJ PAI UIN SSC yang mahasiswanya tersebar di penjuru Nusantara untuk menjaga komunikasi dan kekompakan. Karena kuliah jarak jauh kuncinya komunikasi dan kekompakan.
PJJ PAI UIN SSC dan Program Moderasi Beragama
Sementara itu, Prof. Dr. Hajam M.Ag. dalam paparannya mengatakan, tujuan utama PJJ PAI merupakan bagian dari program moderasi beragama. Karena moderasi merupakan kunci keseimbangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menurut Hajam, dalam konteks apa pun, jika ekstrem kanan maupun kiri akan hancur pada akhirnya. Sehingga mengedepankan jalan tengah, toleran, bisa hidup dengan yang beda paham dan pandangan, mengedepankan dialog serta mencari titik temu menjadi jalan keluar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Meskipun bangsa Indonesia mayoritas muslim, tapi Pancasila sebagai idiologi negara sudah tepat. Menurutnya, Pancasila merupakan Piagam Madinahnya bangsa Indonesia. Karena falsafah Pancasila sepiritnya sama dengan Piagam Madinah.
Piagam madinah menekankan pelarangan sikap kekerasan, pertumpahan darah, dan seruan kemanusiaan kepada siapa pun tanpa melihat latar belakang. “Karena sejak awal, Islam hadir dengan menampilkan wajah moderat (keseimbangan),” terang Hajam.
Kemudian keadaan dunia semakin cepat, instan, maju, dan rasional. Lalu ideologi kapitalisme dan radikalisme, menjadi tantangan global dewasa ini. Karenanya, dalam membaca teks agama tidak lagi hanya menggunakan pendekatan tekstual melainkan metodologi universal.
Dalam konteks pembelajaran di PJJ PAI UIN SSC, moderasi menggunakan metode pembelajaran blended learning. Yakni menerapkan metode alternatif dengan mengkolaborasikan pembelajaran tatap muka dengan online.
“Ada 5 dimensi metode blended learning. Yaitu pembelajaran tatap muka, pembelajaran mandiri, kolaborasi, penilaian/pengukuran hasil belajar, dan dukungan bahan ajar,” sebutnya.
“Dengan ragam pendekatan dan integral, diharapkan guru agama Islam lebih profesional dan kompetiti di masa mendatang,” terang profesor di bidang Tasawuf ini.
Acara seminar pendidikan dan monev yang digelar HMJ bekerja sama dengan Himajab PJJ PAI UIN Syekh Nurjati Cirebon di Kabupaten Garut berjalan lancar. Acara yang digelar selama dua hari tersebut mendapat respons dan sambutan positif. []